Bouhlel meninggalkan Tunisia pada 2005. Keluarganya menggambarkannya sebagai pria mengalami gangguan kejiwaan dan rentan depresi dan melakukan kekerasan.
Hakim mengatakan, terdakwa mengalami depresi akibat terdakwa dahulunya sempat mengalami gangguan kejiwaan cukup berat
Ulama yang pernah menjabat sebagai Direktur Universitas Sains dan Teknologi Islam Arab Saudi itu dikabarkan mengalami gangguan kejiwaan
Kelompok dokter anak terkemuka di Amerika Serikat memperkuat nasihatnya terhadap memukul dan hukuman fisik lainnya karena potensi bahaya jangka panjang.
Studi ini menunjukkan bahwa wanita khususnya paling menderita dari kecemasan dan depresi, meskipun tingkat keparahan infeksi lebih rendah, kata pernyataan itu.